Kamis, 14 Maret 2013

Ilmu Manajemen Kepelatihan Sepak Bola


MANAJEMEN KEPELATIHAN 1
SEPAK BOLA


1.       Penyusunan kurikulum kepelatihan berkelanjutan
Kurikulum merupakan sebuah kerangka kerja atau landasan kerja dalam mencapai tujuan atau sasaran yang dihendaki,maka dalam peyusunan kurikulum ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai unsur yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainya.Beberapa langkah yang harus diperhatikan adalah :
A.VISI,MISI,SASARAN DAN TUJUAN PELATIHAN
Ini adalah hal yang sangat mendasar,tanpa visi dan misi yang jelas kita akan terjebak pada latihan rutinitas yang membosankan dan gagal ditengah perjalanan.Ketika program latihan sudah diarahkan pada sasaran yang jelas,maka penyusunan kurikulum akan lebih terfokus dan memiliki jenjang-jenjang yang tepat.Pertanyaan yang harus kita jawab adalah untuk apa kita harus membuat kurikulum pelatihan yang berkelanjutan? Bagaimana caranya?Kapan pelaksanaan dimulai dan kapam target di capai? Apa kendalanya dan bagaiman solusinya?
B.KESESUAIAN STRUKTUR DAN ISI KURIKULUM DENGAN TUNTUTAN DAN  KEBUTUHAN
Pencapaian yang dihendaki  terhadap unsur-unsur lainnya pelatihan olahraga tentunya akan terkait dengan berbagai unsur yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.Beberapa hal misalnya dengan perkembangan psikologi Atlet,intelektual ,fisik ,gizi ,(berkaitan dengan asupan yang harus disesuaikan dengan energy yang mereka butuhkan sesuai dengan tuntutan kurikulum).Kesehatan dan aktivitas-aktivitas lainnya.
C.SARANA DAN PRASARAN
                Ketika kurikulum menghendaki dalam pelatihan setiap pemain haruslah memegang sebuah bola ,namun kenyataannya 1 bola digunakan untuk 5 atau 6 pemain,jangan diharap target akan di capai.Ilustrasi di atas adalah hal yang sering dihadapi dilapangan,dengan demikian intensitas latihan akan berkurang dan target tidak akan dicapai.
D.MATERI PELATIHAN
                Materi pelatihan dalam penyusunan kurikulum menjadi hal yang sangat menentukan.Materi harus disusun secara berkelanjutan yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan,kemampuan tingkat dasar,menengah dan tinggi harus dijelaskan klasifikasinya,ini akan menghindari tahapan-tahapan yang tumpang tindih.Kesalahan pada tingkat dasar akan menjadi fatal untuk pelatihan berikutnya.
E.METHODOLOGY
                Metode pelatihan secara mudah kita definiskan sebagai cara atau strategi apa yang harus kita gunakan dalam pelatihan.Juru latih harus dan mutlak menguasai metode secara baik .Dalam penyusunan kurikulum ini harus diuraikan secara detail bagimana pelatih  mengunakan metode dan diterapkan secara benar kepada peserta pelatihan.
F.ALOKASI WAKTU
                Penjenjangan dalam pelatihan sangat diperlukan.Penjenjangan bisa diukur dengan target waktu yang jelas .Ini memang sangat terkait dengan target-target yang harus dicapai .Biasanya ketika ada event-event rutin yang terus berputar.Ini bisa dijadikan sasaran untuk mengejar prestasi tahap demi tahap.mungkin dalam 1 tahun pelatihan sudah mencapai target nomer satu tingkat kabupaten,dua tahun tingkat provinsi,tingkat nasional dan selanjutnya.
G.ANALISA  SWOT (Strenght,Weaknes,Oppurtinities,Treat)
                Dalam penyusunan kurikulum ini disarankan untuk menganalisa dengan memperhatikan empat unsure yaitu Sternght = kekuatan , Weanes = kelemahan ,Oppurnities = Kesempatan,Threat = ancaman
Kurikulum harus bersifat fleksibel dalam arti harus mampu menerima perubahan sesuai dengan tutuntan dan perkembangan.Dalam pelaksanaannya kurikulum harus diaplikasikan secara dinamis dengan analisis SWOT.Kekuatan harus di pertahankan dan ditingkatkan.Kelemahan harus di cari penyebab dan solusinya.Kesempatan harus dimanfaatkan dan jangan disia-siakan,dan ancaman harus diantisipasi sehingga mampu menghalau segala bentuk yang sifatnya merusak program,baik datangnya dari dalam maupun dari luar.
2.       PENAHAPAN LATIHAN DAN MENJELANG LATIHAN
Sebenarnya bila kurikulum latihan telah terprogram dengan jadwal-jadwal pertandingan yang telah ditetapkan waktunya,tidak diperlukan lagi tahapan-tahapan latihan yang hanya di fokuskan untuk pertandingan tertentu.Mermorsir diri pada  pertandingan dapat berakibat kepda hasil yang tidak diharapkan.Namun demikian beberapa tahapan yang perlu diuraikan dalam tahapan-tahapan menjelang pertandingan.
                                A.KETENTUAN JADWAL PERTANDINGAN
Memahami kapan pertandingan akan dilaksanakan membuat persiapan akan semakin matang,baik secara individu maupun kolektif.Persiapan dapat dilakukan dengan matang dan target pencapaian yang akan diraiah dalam pertandingan dapat diprediksi sesuai dengan kemampuan yang kita milliki .Hindari belatih dan bertanding dengan cara dadakan.
                               B.MEMAHAMI SECARA PASTI TEMPAT  DAN WAKTU PERTANDINGAN
Lapangan walaupun memiliki ukuran yang sama namun terdapat perbedaan dalam beberapa hal,perbedaan tempat dapat membedakan cuaca,suhu,jenis rumput,lampu yang digunakan.Fasilitas yang ada dan lain-lain .Ketika seorang berlatih pada suhu dingin dan harus bertanding pada suhu yang panas harus diantisipasi secara matang .Pertandingan pada siang hari akan sangat berbeda ketika pertandingan dilakukan pada malam hari.
                                C.MANAJEMEN WAKTU
Disiplin waktu akan sangat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dalam pelatihan atau pertandingan.Bagi atlet yang menjujung tinggi sportivitas semestinya tidak ada lagi kata terlambat dalam memenej waktu.Keterlambatan hadir dalam event tertentu akan tercipta suasana yang tergesa-gesa dan sangat tidak kondusif dalam menghadapi pertandingan.Bila ini terjadi akan muncul jiwa yang memiliki masalah  dan tidak menutup kemungkinan akan bermasalah juga di lapangan.Maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan waktu :
a.       Perhitungan keberangkatan dan ketibaan
b.       Jadwal istrahat
c.       Jadwal pengenalan lapangan
d.       Jadwal latihan sebelum pertandingan
D.KONTROL PERLENGKAPAN
Jangan sampai terjadi seorang atlet terlupa membawa raket yang akan digunakan untuk bertanding atau ada sesuatu yang digunakan atlet tertinggal atau hilang.Pengunaan alat yang sifatnya dadakan dan belum terbiasa akan mempengaruhi kualitas perandingan.
                                E.KONTROL KESEHATAN ATLET
Tim dokter sebaiknya merekomondasikan bahwa seorang atlet dapat bertanding atau tidak berkait dengan kondisi kesihatan atlet.Jangan memaksakan diri bila kondisi tidak memungkinkan untuk bertanding Official dan atlet harus menyadari ini dengan sepenuh hati.Kepada atletpun harus pandai menata kesihatan diri sebelum pelatihan atau pertandingan.Atlet tidak dapat berlaga secara prima dilapangan karena bergadang semalaman makanan seenaknya yang membuat perut mules,minum obat tanpa saran dokter dan lain-lain.
                                F.PENGUSAAN KEKUATAN LAWAN
Peta kekuatan lawan harus diperhatikan sebelum pertandingan dilaksanakan.Sisi-sisi kekuatan lawan harus dipahami sehingga antisipasi yang dilakukan lebih akurat.Tapi hati-hati jangan terjebak pada kondisi perang urat syaraf yang biasanya dilakukan sebelum pertandingan dimulai.
                                G.PERSIAPAN FISIK DAN MENTAL SECARA PRIMA
Diatas sudah disampaikan bahwa kurikulum yang terpogram dengan rapi seharusnya sudah mengantisipasi tahapan-tahapan latihan yang akan dilkukan sebelum pertandingan dilaksanakan dengan baik.Latihan fisik dan latihan teknik yang dilakukan menjelang pertandingan hendaknya harus mampu menjadikan para atlet dapat bermain secara prima bukan sebaliknya,sebaiknya juga persiapan mental yang tidak kalah pentingnya dalam menjadikan para atlet yang prima.Hindari hal-hal atau jiwa yang terganggu.Rasa kecewa marah,kesal,frustasi,dongkol dan lain sebagainya akan sangat menganggu para atlet .Ciptakan rasa enjoy saat menghadapi pertandingan.
                                H.LATIHAN-LATIHAN RINGAN
Menghadapi pertandingan perlu melakukan latihan-latihan ringan secara fisik dan teknik untuk menyesuaikan pada pertandingan sebernarnya.
                                I.KORDINASI MENJELANG PERTANDINGAN
Pelatih adalah orang yang memiliki wewenang penuh dalam melakukan koordinasi  sebelum pertandingan dilaksanakan .Atlet harus mampu mengikuti apa yang menjadi arahan dan petunjuk pelatih dilapangan .Baik pertandingan individu maupum kolektif memerlukan koordinasi yang baik,sehingga pertadingan dapat mencapai hasil yang gemilang.
                                J.BERDO’A BERSAMA
Bagi atlet yang meyakini adanya kekuatan diluar kekuatan dirinya.mestilah hal ini dilakukan.Semua ingin selamat dan ingin menang,berdo’alah.Berdo’a akan menanamkan sikap mental yang kuat saat tangguh ,dengan demikian dapat menentukan sepak terjang seorang atlet dilapangan.www.ahmadsatiril13@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar